hadits waktu bagaikan pedang
Waktuibarat Pedang, Hati-Hati dalam Memanfaatkannya! Liputan Wulidatul Aminah, kontributor PWMU.CO Jember.
SURGAdibawah .NAUNGAN PEDANG .. dan.. KAKI IBU .. 1 >> Dari Abdullah bin Abi Aufa Radhiyallahu 'anhuma bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
Daridefinisi di atas, dapat disimpulkan 4 unsur at-tasybīh : 1) Al-Musyabbah (المشبه) : sesuatu yang diserupakan. 2) Al-Musyabbah Biih (المشبه به): sesuatu yang diserupakan dengannya. 3) Adāt At-Tasybīh (أداة التشبيه) : alat at-tasybih. 4) Wajh asy-Syabah ( وجه الشبه) : letak kesamaan. Contohnya :
waktubagaikan pedang. Benarlah kata orang, waktu laksana pedang. Jika kita tidak mampu memanfaatkannnya, waktu sendiri yang akan menebas kita. Semangatlah dalam memanfaatkan waktu luang Anda dalam kebaikan, bukan dalam maksiat. Karena jika kita tidak disibukkan dalam kebaikan, tentu kita akan beralih pada hal-hal yang sia-sia yang tidak ada
PEMIKIRANHADIS SYAH WALIYULLAH AL-DAHLAWI FIKRI ARISDIYANTO ( E95217053 ) LULUK MASRUFAH ( E95217059 ) ABSTRAK Permasalahan terhadap hadis merupakan hal sangat penting bagi umat muslim dunia, karena hadis merupakan sumber ajaran islam ke dua setelah Alquran.
nói cho em biết đi sói à. Ada pepatah Arab yang mengatakan waktu laksana pedang. Jika kita tidak mampu memanfaatkannnya, waktu sendiri yang akan menebas kita. Semangatlah dalam memanfaatkan waktu luang Anda dalam kebaikan, bukan dalam maksiat. Karena jika kita tidak disibukkan dalam kebaikan, tentu kita akan beralih pada hal-hal yang sia-sia yang tidak ada Laksana PedangJika kita tidak pandai menggunakan pedang, niscaya pedang tersebut akan menebas diri kita sendiri. Demikian juga waktu yang telah diberikan oleh Allah Ta’ala. Jika kita tidak mampu memanfaatkannya untuk berbuat ketaatan kepada-Nya, niscaya waktu akan menjadi bumerang bagi diri kita kitab Al Jawaabul Kaafi karya Ibnul Qayyim disebutkan bahwa Imam Syafi’i pernah mendapatkan pelajaran dari orang sufi. Inti nasehat tersebut terdiri dari dua penggalan kalimat berikut“Waktu laksana pedang. Jika engkau tidak menggunakannya, maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan, pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia.”Semoga kita bukan orang yang menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak perlu.
BANYAK orang-orang jurusan dunia yang berkata bahwa waktu adalah uang, hal ini menunjukkan bahwa waktu itu benar-benar berharga. Apalagi di dalam Islam, maka hal itu lebih berharga lagi dan sangat berharga. Bahkan ulama pun ada yang berkata bahwa waktu adalah pedang, dalam kitab Al Jawaabul Kaafi karya imam Ibnul Qayim rahimahullahu disebutkan bahwa Imam Syafi’i berkata, BACA JUGA 4 Sunnah di Waktu Maghrib “Waktu laksana pedang, jika engkau tidak menggunakannya maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia.” Hal ini menunjukkan bahwa kita harus mengolah waktu ke hal-hal yang positif dan bermanfaat. Dan janganlah sekali-kali menggunakannya untuk hal-hal yang sia-sia. Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” Muttafaqun alaih Ibnu Hajar dalam Fathul Bari membawakan perkataan Ibnu Bathal. Beliau mengatakan “makna hadits ini adalah bahwa seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya yang sehat. Barang siapa yang mendapatkan seperti ini maka bersemangatlah agar tidak tertipu dengan lalai dari bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan-Nya. Dan diantara bentuk bersyukur ialah dengan melakukan ketaatan dan menjauhi larangan-Nya, dan barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini maka dialah orang yang telah tertipu.” Dan seperti yang telah kita saksikan sekarang, banyak manusia yang telah terjerumus ke lubang kelalaian banyak yang telah terbuai dengan waktu luang dan jasad yang sehat, padahal Allah Ta’ala akan menanyakan atas setiap nikmat yang telah diberikan padanya. Allah Ta’ala berfirman, “Kemudian kamu pasti akan ditanya tentang kenikmatan yang kamu bermegah-megahan di dunia itu.” QS. At-Takatsur 8 Syaikh Abdul Malik Al-Qasim berkata, Waktu yang sedikit adalah harta berharga bagi setiap muslim di dunia ini. Waktu adalah nafas yang terbatas dan hari-hari yang dapat terhitung. Jika waktu yang sedikit itu yang hanya sesaat atau beberapa jam bisa berbuah kebaikan, maka ia sangat beruntung. Sebaliknya jika waktu disia-siakan dan dilalaikan, maka sungguh ia benar benar merugi. Dan waktu yang berlalu tidak mungkin bisa kembali selamanya.” Risalah Al-Waqtu Anfus laa Ta’ud, hal. 3. Seharusnya kita sadar dan menyadari bahwa waktu itu sesuatu yang sangat berharga bagi seorang hamba, sangat amat disayangkan jika waktu itu berlalu saja tanpa ada selipan ketaatan di dalamnya. Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu berkata, “Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam ajalku berkurang, namun amalku tidak bertambah.” Dan tanda Allah menelantarkan hamba ialah salah satunya Allah jadikan ia sibuk dalam hal-hal yang sia-sia. Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata, “Di antara tanda Allah berpaling dari seorang hamba, Allah menjadikannya sibuk dalam hal yang sia-sia sebagai tanda Allah menelantarkannya.” Al Bahrur Ra’iq, hal. 70. Dan ketahuilah bahwa kematian lebih layak bagi orang yang menyia-nyiakan waktu. Seperti yang dikatakan imam Ibnul Qayyim rahimahullahu “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat hawa nafsu, berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya Al Jawaabul Kaafi, 109. Dan janganlah menyia-nyiakan waktumu selain untuk mengingat Allah. Dari Abdullah bin Abdil Malik, beliau berkata, “Kami suatu saat berjalan bersama ayah kami di atas tandunya, lalu dia berkata pada kami Bertasbihlah sampai sampai di pohon itu’, lalu kami pun bertasbih sampai di pohon yang ia tunjuk. Kemudian nampak lagi pohon lain, lalu dia berkata pada kami,’Bertakbirlah sampai di pohon itu’. Lalu kami pun bertakbir. Inilah yang biasa diajarkan oleh ayah kami Az-Zuhdu li Ahmad bin Hambal. Dari penggalan cerita di atas terdapat beberapa faedah, yaitu Waktu yang berkah adalah waktu yang digunakan untuk ketaatan dan sibuk dengan menambah amal. Hendaknya orang tua mengajarkan kepada anaknya sedini mungkin tentang pentingnya waktu. Kehidupan para ulama tak lepas dari menambah dan memperkuat ketaatan. Setelah kita mengetahui bahwa waktu itu adalah hal yang sangat berharga, maka selanjutnya ialah bagaimana kita mengatur waktu itu sendiri, di antaranya ialah Pertama Usahakan untuk membuat batasan waktu untuk setiap aktifitas kita. Misal dari awal bangun tidur sampai jam berapa waktu untuk bersih-bersih lalu berapa jam untuk belajar, menulis, meringkas, menghafal dan lain-lain. Kedua Meninggalkan suatu hal yang sia-sia atau hal mubah yang berlebihan seperti makan, ngobrol tidur dan lain-lain. Dari Abu Hurairah radiyallahu anhu dari Rasulullah SAW beliau bersabda, “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” HR. Tirmidzi no2317 Ibnu Majah no 3976, Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Ketiga Jangan punya kebiasaan menunda-nunda. Keempat Memanfaatkan setiap detiknya untuk hal kebaikan dan beribadah. Kelima Membuat jadwal belajar dan waktu mengulang pelajaran. Di dalam surah Al-Ashr Allah bersumpah dengan waktu. Dan ini menunjukkan pentingnya masa waktu. Di dalam masa terdapat keajaiban-keajaiban, di dalam masa terjadi kesenangan, kesusahan, sehat sakit, kekayaan, dan kemiskinan. Dan sesungguhnya masa merupakan anugerah Allah Ta’ala, tidak ada cela padanya, manusialah yang tercela ketika tidak memanfaatkannya. Dan manusia tak tahu kapan berakhir waktunya, maka dari itu Allah Ta’ala banyak memerintahkan untuk segera berlomba-lomba dalam ketaatan. Rasulullah SAW pun memerintahkan umatnya untuk bersegera melakukan amalan-amalan shalih. Al-Hasan rahimahullah berkata “Wahai anak Adam janganlah engkau menunda-nunda amalan-amalan karena engkau memiliki kesempatan pada hari ini, adapun besok maka lakukanlah pada esok hari itu sebagaimana engkau lakukan pada hari ini. Jika engku tidak bertemu esok hari engkau tidak akan menyesali sikapmu yang menyia-nyiakan hari ini.” Taqribuz Zuhd, 1/28 BACA JUGA Korupsi Waktu dalam Pekerjaan Maka dari itu sobat perlu kita ingat lagi bahwa waktu itu adalah nikmat yang luar biasa yang kita miliki. Waktu tak bisa dinilai dengan materi dan kekayaan. Waktu berjalan dengan cepat dan tidak terasa, waktu yang berjalan tak akan bisa terulang kembali. Waktu adalah kehidupan, jika waktu habis maka habislah kehidupan, bersyukurlah saat ini kita masih diberi waktu, terkhusus waktu untuk memperbaiki dan memperkuat ketaatan kita pada-Nya. [] SUMBER MUSLIMAH
“Tidak terasa ya udah hari jum’at, perasaan baru kemaren itu hari jum’atnya.” pernahkah sahabat umma mendengar peryataan seperti demikian?Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan,صحبت الصوفية فلم أستفد منهم سوى حرفين أحدهما قولهم الوقت سيف فإن لم تقطعه قطعك“Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya memanfaatkannya, maka dia akan memotongmu.”Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lainونفسك إن أشغلتها بالحق وإلا اشتغلتك بالباطل“Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik haq, pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia batil.” Al Jawabul KafiSelain ituIbnul Qoyyim rahimahullah pun pernah mengatakan, “Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan mendung. Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”Lalu Ibnul Qoyyim mengatakan perkataan selanjutnya “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat hawa nafsu, berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” Al Jawabul Kafi, 109Sahabat umma, kira-kira hari ini mau memberkahkan waktu untuk beramal apa?
Waktu adalah hal yang sangat berharga, nikmat tuhan yang diberikan kepada setiap manusia. Waktu adalah sebuah nikmat kehidupan yang mana apabila sudah terjadi tidak akan dapat di kembalikan lagi, jadi hargailah waktu yang sangat singkat ini sebelum kita tua dan menyesal akan itu. Kita harus disiplin menggunakan waktu, Disiplin dalam menggunakan waktu maksudnya kita dapat menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat, membagi waktu dengan baik, mana yang harus diutamakan dan mana yang harus di tinggalkan. Islam menempatkan waktu sebagai perkara penting, sehingga jika tak dimanfaatkan dengan baik, maka kerugianlah yang akan diperoleh. Lebih dari kerugian materi, menyia-nyiakan waktu bisa berakibat terbengkalainya sisi akhirat seorang hamba. Pepatah Arab mengatakan WAKTU LAKSANA PEDANG الوقت كالسيف ان لم تقطعه قطعك Artinya ”Waktu itu seperti pedang, jika engkau tidak menggunakannya dengan baik, ia akan memotongmu” Waktu adalah salah satu nikmat Tuhan, Tanpa waktu, Saking pentingnya waktu, Allah Swt pun bersumpah atas nama waktu pada beberapa ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an. Seperti dalam Surat Al Ashr pada ayat pertama berbunyi sebagai berikut وَالْعَصْرِۙ Artinya Demi masa Isi kandungan surat Al Ashr ayat 1 yaitu Allah SWT bersumpah demi Masa atau Waktu. Nah dari ayat tersebut kita tau bahwa waktu itu sangat berharga bagi setiap umat manusia. Jangan tertipu dengan waktu luang. Rasulullah Muhammad Saw sering memperingatkan umatnya tentang waktu, diantaranya hadits berikut نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ "Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang." HR. Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah.
Oleh Erna Ummu Azizah Komunitas Peduli Generasi dan Umat WAKTU begitu cepat berlalu. Terkadang waktu sehari, seminggu, sebulan bahkan setahun itu tidak terasa. Ada yang rasanya baru kemarin masih anak-anak, sekarang sudah beranjak dewasa. Ada juga yang rasanya baru kemarin masih muda, sekarang sudah renta. Bahkan ada juga yang rasanya baru kemarin masih bertegur sapa, kini mereka telah tiada. Ya, waktu terus berputar, dan sungguh waktu yang sudah berlalu tidak bisa diputar kembali. Maka, alangkah meruginya jika waktu yang Allah berikan terbuang dengan percuma tanpa diisi dengan aktivitas yang bermakna. Begitu pentingnya menjaga waktu, sampai-sampai Allah pun bersumpah dengannya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shalih, serta nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” QS. Al-Ashr [103] 1-3 Sayangnya, banyak diantara kita yang masih menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi akhiratnya serta terlalu menyibukkan diri dengan perkara dunia. Bahkan ada yang lalai dan tidak mengerjakan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang Muslim. Dan mirisnya lagi, jika diingatkan perkara akhirat, tak sedikit yang mengatakan nanti’. Padahal nanti-nanti keburu mati. Jika demikian, maka kerugian dan penyesalanlah yang akan ia dapatkan di akhirat kelak. Sungguh tepat ketika Rasulullah Saw mengingatkan mengenai hal ini di dalam sabdanya “Dua hal yang banyak orang tertipu di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari sahabat Ibnu Abbas ra. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahihul Jami’, no. 6778. Padahal yang namanya waktu akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Mas’ud ra, Rasulullah Saw bersabda “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara yaitu tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan dalam hal apa hartanya tersebut ia belanjakan, serta apa saja yang telah ia perbuat dari ilmu yang dimilikinya.” HR. At-Tirmidzi dan Ath-Thabrani. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Ashahihah, no. 946. Waktu bagaikan pedang. Jika kita tidak memotongnya memanfaatkannya, maka dia akan memotong kita. Jika kita tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik haq, pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia batil. Demikianlah betapa pentingnya menjaga waktu. Kita harus memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin. Karena waktu tidak pernah menunggu kita, kalau kita tidak memanfaatkan waktu maka waktulah yang akan menggilas kita. Ada baiknya kita pun merenungkan sabda Rasulullah Saw “Berlombalah dalam amal kebajikan dengan tujuh perkara yakni bersegeralah kepada amal shalih sebelum terjadinya salah satu dari tujuh penghalang ini, apakah kalian menunggu kecuali kemiskinan yang melupakan yakni seseorang yang sibuk mencari sesuap nasi, sehingga dia meninggalkan dan melupakan ketaatan dan amal shalih, atau kekayaan yang melampaui batas yakni harta dan uang berlebih biasanya menyebabkan seorang hamba bersikap melampaui batas dan tenggelam dalam syahwat-syahwat yang diharamkan, atau sakit yang merusak atau renta yang menyebabkan penyesalan ketuaan dan lanjut usia, atau kematian yang menunggu, atau dajjal yang ia adalah seburuk-buruk yang ditunggu, ataukah kiamat, yang kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” HR. Al-Hakim dari Abu Hurairah ra, dan At-Tirmidzi. Oleh karena itu, mari kita pergunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Bersegera menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya. Meneladani Rasulullah dalam setiap langkah kita. Dan, tak lupa kita berdoa semoga Allah memberikan kekuatan dan keistiqomahan, juga memohon kepada Allah agar dijauhkan dari sifat lalai dan malas dalam melakukan ketaatan. Aamiin. [] Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke [email protected], paling banyak dua 2 halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.
hadits waktu bagaikan pedang