hadits ummu athiyah tentang menutup aurat

11Pertanyaan Tentang Jilbab. Apakah yang dimaksud dengan Jilbab, Kerudung, Hijab, Purdah, dan Cadar? JILBAB: Berasal dari bahasa Arab yang jamaknya Jalaabiib artinya pakaian yang lapang/luas. Pengertiannya adalah pakaian yang lapang dan dapat menutup aurat wanita, kecuali muka dan kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan saja yang Dandatang hadits Ummu 'Athiyyah yang menjelaskan secara gamblang tentang wajib adanya pakaian untuk wanita yang ia kenakan di atas pakaian kesehariannya pada saat ia keluar rumah. Karena Ummu 'Athiyah berkata kepada Rasul saw, «إِحْدَانَا لاَ يَكُوْنُ لَهَا جِلْبَابٌ» -salah seorang di antara kami tidak punya jilbab- ". TuntunanIslam Mengenai Menutup Aurat dan Berbusana Syar'i Penulis : Najmah Saiidah #MuslimahBantenOfficial — Kesalahpahaman tentang menutup aurat dan busana muslimah masih saja terjadi. Tidak DalilAyat dan Hadits Hukum Mentup Aurat 1. Q.S. al-Ahzab/33:59 "Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Swt. ad_1] loading Hadis menutup aurat wanita banyak disampaikan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Menutup anggota badan yang tidak boleh ditampakkan ini hukumnya wajib bagi wanita. Baca juga: Hati-hati 'Ujub dengan Ilmu Perintah tersebut, salah satunya adalah Firman Allah Ta'ala : وَقـُل لـِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ nói cho em biết đi sói à. loading...ilustrasi. Foto istimewa Hadits menutup aurat wanita banyak disampaikan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Menutup anggota badan yang tidak boleh ditampakkan ini hukumnya wajib bagi wanita. Baca Juga Perintah tersebut, salah satunya adalah Firman Allah Ta'ala وَقـُل لـِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِنَّ وَيَحۡـفـَظۡنَ فـُرُوجَهُنَّ وَلـَا يُبۡـدِينَ زِينَتـَهُنَّ إِلـَّا مَا ظـَهَرَ مِنۡهَا ۖ وَلۡـيَضۡرِبۡنَ بـِخُمُرِهـِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهـِنَّ ۖ … النور 31"Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada wanita- wanita mukminah, Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan hiasan pakaian, atau bagian tubuh mereka kecuali yang biasa nampak darinya dan hendaklah mereka menutupkan kerudung mereka ke dada mereka QS. an-Nur 31. Baca Juga Dinukil dari berbagai sumber, sejumlah hadis tentang ketentuan bagi kaum wanita muslimah dalam hal menutupi aurat serta batasan-batasannya , antara lain sebagai berikut1. Diriwayatkan dari Bahaz bin Hakim dari kakeknya yang pernah bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, bagian manakah dari aurat kami yang boleh kami tutupi dan kami biarkan tampak?” Rasulullah menjawab, “Jagalah dan jangan kau perlihatkan auratmu kecuali kepada istrimu atau kepada budak sahayamu.” HR. Abu Dawud dan At- Tirmidzi2. Dari Abu Said Al-Khudri diriwayatkan bahwa suatu saat Nabi pernah bersabda, “Seorang pria tidak diperkenankan melihat aurat wanita, begitupula wanita tidak boleh melihat aurat wanita sesamanya.” HR. Muslim, Abu Daud dan At-Tirmidzi. Baca Juga 3. Aisyah radhiyallahu'anha meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda, ” Allah tidak akan menerima Shalatnya seorang wanita haid baligh kecuali dengan mengenakan khimar.” Diriwayatkan oleh lima orang pengarang kitab induk hadis, kecuali Ibn Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa mengenakan pakaian seraya menariknya dengan maksud tampil dalam keadaan sombong, maka Allah SWT tidak akan melihatnya kelak di hari kiamat.” Ummu Salamah bertanya, “Bagaimana dengan yang diperbuat oleh kaum wanita dengan pakaian mereka yang memiliki ekor?” Rasul Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menjawab, “Boleh mengulurkannya sejengkal”. “Kalau begitu, kaki-kaki mereka akan tersingkap” kata Umu Salamah. “Diulurkan lagi sehasta dan tidak boleh lebih dari itu.” HR. At-Tirmidzi dan dianggap shahih olehnya Baca Juga 5. Diriwayatkan bahwa Sayyidina Ali RA pernah berkata, “Aku menghadiahkan kepada Nabi Shalallahu alaihi wa sallam sebuah pakaian yang mengandung campuran kain sutera. Nabi kemudian mengembalikannya lagi kepadaku maka aku pun memakainya. Lantas aku melihat kemurkaan tampak pada wajah Nabi Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam seraya bersabda, “Sesungguhnya aku tidak mengembalikannya kepadamu bukan untuk kau pakai, melainkan untuk kau potong-potong lalu kau jadikan sebagai kerudung bagi kaum wanita.” Hadis ini disepakati Ibn Abbas berkata, “Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam melaknat kalangan wanita yang meniru-niru gaya kaum pria , begitu pula sebaliknya beliau melaknat kalangan pria yang meniru-niru gaya kaum wanita.” HR. Al-Bukhari dan Abu Daud. Baca Juga 7. Anas radhiyallahu'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam pernah mendatangi putrinya Fatimah Az-Zahra ra bersama seorang hamba sahaya yang telah diberikannya kepada putrinya, sedangkan ketika itu Fatimah mengenakan kain yang jika dengan pakaian tersebut ia menutupi kepalanya, maka kain penutup itu tidak sampai kepada kedua kakinya, dan jika kain itu digunakan sebagai penutup kedua kakinya maka kepalanya tidak tertutupi. Melihat hal demikian Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bersabda, “Hal itu tidak masalah engkau mengenakan kain penutup tersebut, karena yang ada di hadapanmu hanyalah ayah dan budak sahayamu.” Baca Juga Wallahu A'lam wid Web server is down Error code 521 2023-06-15 004918 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d76cffb19a7b97e • Your IP • Performance & security by Cloudflare Berhijab atau menutup aurat merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslimah. Hal ini disebutkan dalam banyak hadits, termasuk hadits Ummu Athiyah. Hadits ini menjadi salah satu rujukan penting bagi muslimah dalam menutup aurat. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai hadits Ummu Athiyah dan pentingnya menutup aurat dalam Menutup AuratMenutup aurat merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslimah. Aurat sendiri adalah bagian dari tubuh yang harus ditutupi oleh pakaian. Aurat bagi wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Sedangkan aurat bagi pria adalah dari pusar hingga lutut. Menutup aurat adalah salah satu cara untuk menjaga kesucian diri dan melindungi diri dari godaan Ummu Athiyah merupakan salah satu hadits yang menceritakan tentang kewajiban menutup aurat bagi wanita. Hadits ini berasal dari riwayat Abu Dawud, Nasa’i, dan Tirmidzi. Berikut adalah teks hadits Ummu AthiyahHadits Ummu Athiyah“Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam “Wahai Rasulullah, jika wanita telah mengenakan pakaian yang panjang, apakah namanya itu aurat?”. Beliau menjawab “Ya”. Aku kemudian bertanya lagi “Lalu bagaimana cara mereka melakukan shalat?”. Beliau menjawab “Mereka harus menempelkan pakaian di atas kepala, sehingga hanya wajah yang terlihat.”Dari hadits Ummu Athiyah ini, kita dapat mengetahui bahwa menutup aurat bagi wanita adalah kewajiban yang harus dilakukan. Bahkan jika seorang wanita sudah mengenakan pakaian yang panjang, namun masih terlihat bagian tubuh yang seharusnya ditutupi, maka itu tetap dianggap sebagai aurat. Selain itu, hadits Ummu Athiyah juga menjelaskan bagaimana wanita harus melakukan shalat saat menutup aurat. Wanita harus menempelkan pakaian di atas kepala, sehingga hanya wajah yang Menutup AuratMenutup aurat adalah salah satu cara untuk menjaga kesucian diri dan melindungi diri dari godaan syahwat. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga diri dan melindungi diri dari perbuatan yang tidak baik. Menutup aurat bagi wanita adalah salah satu cara untuk melindungi diri dari godaan syahwat. Hal ini juga menjadi bentuk kesadaran diri akan nilai-nilai keagamaan yang harus itu, menutup aurat juga merupakan simbol dari kemuliaan diri sebagai muslimah. Ketika seorang wanita menutup auratnya dengan baik, maka itu menunjukkan bahwa ia memiliki kesadaran diri yang tinggi dan menghargai dirinya sendiri sebagai muslimah. Hal ini juga dapat memberikan pengaruh positif bagi lingkungan aurat juga merupakan salah satu cara untuk memperkuat iman dan taqwa. Dengan menutup aurat, seorang muslimah dapat merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan menjaga diri dari perbuatan yang dapat merusak iman dan taqwa. Hal ini juga membantu dalam menjaga diri dari godaan setan dan menjaga diri dari perbuatan Menutup AuratMenutup aurat bagi wanita adalah kewajiban yang harus dilakukan. Berikut adalah beberapa cara untuk menutup auratMengenakan hijab yang menutupi seluruh rambut dan leherMengenakan pakaian yang longgar dan menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tanganMenghindari pakaian yang transparan atau ketatMenghindari pakaian yang terlalu berwarna-warni atau mencolokMenghindari pakaian yang memiliki gambar-gambar yang tidak pantasKesimpulanMenutup aurat merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslimah. Hal ini disebutkan dalam banyak hadits, termasuk hadits Ummu Athiyah. Menutup aurat adalah salah satu cara untuk menjaga kesucian diri dan melindungi diri dari godaan syahwat. Selain itu, menutup aurat juga merupakan simbol dari kemuliaan diri sebagai muslimah, memperkuat iman dan taqwa, dan menjaga diri dari perbuatan yang dapat merusak iman dan taqwa. Oleh karena itu, mari kita berusaha untuk selalu menutup aurat dengan baik dan menjaga kesucian diri sebagai video of Hadits Ummu Athiyah Tentang Menutup Aurat Memahami Pentingnya Berhijab Ilustrasi hadits tentang menutup aurat bagi umat muslim. Sumber UnsplashIlustrasi hadits tentang menutup aurat bagi umat muslim. Sumber Unsplash"Asma' binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan memakai pakaian yang tipis. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun berpaling darinya dan bersabda, 'Wahai Asma, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haid sudah baligh, tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali ini dan ini', Beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya.""Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” Dalil Ayat Al-Qur’an Tentang Menutup Aurat & Perintah Berbusana Muslim / Muslimah 1. al-Ahzab/3359 Tentang Menutup Aurat / Berjilbab Artinya “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Swt. Maha Pengampun, Maha Penyayang.” Kandungan al-Ahzab/3359 Dalam ayat ini, Rasulullah saw. diperintahkan untuk menyampaikan kepada para istrinya dan juga sekalian wanita mukminah termasuk anak-anak perempuan beliau untuk memanjangkan jilbab mereka dengan maksud agar dikenali dan membedakan dengan perempuan nonmukminah. Hikmah lain adalah agar mereka tidak diganggu. Karena dengan mengenakan jilbab, orang lain mengetahui bahwa dia adalah seorang mukminah yang baik. Pesan al-Qur’an ini datang menanggapi adanya gangguan kafir Quraisy terhadap para mukminah terutama para istri Nabi Muhammad saw. yang menyamakan mereka dengan budak. Karena pada masa itu, budak tidak mengenakan jilbab. Oleh karena itulah, dalam rangka melindungi kehormatan dan kenyamanan para wanita, ayat ini diturunkan. Islam begitu melindungi kepentngan perempuan dan memperhatkan kenyamanan mereka dalam bersosialisasi. Banyak kasus terjadi karena seorang individu itu sendiri yang tidak menyambut ajakan al-Qur’an untuk berjilbab. Kita pun masih melihat di sekeliling kita, mereka yang mengaku dirinya muslimah, masih tanpa malu mengumbar auratnya. Padahal Rasulullah saw. bersabda “Sesungguhnya rasa malu dan keimanan selalu bergandengan kedua-duanya. Jika salah satunya diangkat, maka akan terangkat kedua-duanya.” Hadis Sahih berdasarkan syarah Syeikh Albani dalam kitab Adabul Mufrad. 2. An-Nur/2431 Tentang Menjaga Pandangan, Menjaga Kemaluan, dan Menutup Aurat Artinya “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya aurat-nya, kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya auratnya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putraputra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putraputra saudara perempuan mereka, atau para perempuan sesama Islam mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan lakilaki tua yang tidak mempunyai keinginan terhadap perempuan atau anak-anak yang belum mengert tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah wahai orangorang yang beriman, agar kamu beruntung.” Kandungan an-Nur/2431 Dalam ayat ini, Allah Swt. berfrman kepada seluruh hamba-Nya yang mukminah agar menjaga kehormatan diri mereka dengan cara menjaga pandangan, menjaga kemaluan, dan menjaga aurat. Dengan menjaga ketiga hal tersebut, dipastkan kehormatan mukminah akan terjaga. Ayat ini merupakan kelanjutan dari perintah Allah Swt. kepada hamba-Nya yang mukmin untuk menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Ayat ini Allah Swt. khususkan untuk hamba-Nya yang beriman, berikut penjelasannya. Pertama, menjaga pandangan. Pandangan diibaratkan “panah setan” yang siap ditembakkan kepada siapa saja. “Panah setan” ini adalah panah yang jahat yang merusakan dua pihak sekaligus, si pemanah dan yang terkena panah. Rasulullah saw. juga bersabda pada hadis yang lain, “Pandangan mata itu merupakan anak panah yang beracun yang terlepas dari busur iblis, barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah Swt., maka Allah Swt. akan memberinya gant dengan manisnya iman di dalam hatnya.” Lafal hadis yang disebutkan tercantum dalam kitab AdDa’wa Dawa’ karya Ibnul Qayyim. Panah yang dimaksud adalah pandangan liar yang tidak menghargai kehormatan diri sendiri dan orang lain. Zina mata adalah pandangan haram. Al-Quran memerintahkan agar menjaga pandangan ini agar tidak merusak keimanan karena mata adalah jendela hat. Jika matanya banyak melihat maksiat yang dilarang, hasilnya akan langsung masuk ke hat dan merusak hati. Dalam hal ketidaksengajaan memandang sesuatu yang haram, Rasulullah saw. bersabda kepada Ali ra., “Wahai Ali, janganlah engkau mengikut pandangan pertama yang tidak sengaja dengan pandangan berikutnya, karena bagi engkau pandangan yang pertama dan tidak boleh bagimu pandangan yang terakhir pandangan yang kedua” Abu Dawud dan At-Tirmidzi, di-hasan-kan oleh Syaikh al-Albani. Kedua, menjaga kemaluan. Orang yang tidak dapat menjaga kemaluannya past tidak dapat menjaga pandangannya. Hal ini karena menjaga kemaluan tidak akan dapat dilakukan jika seseorang tidak dapat menjaga pandangannya. Menjaga kemaluan dari zina adalah hal yang sangat pentng dalam menjaga kehormatan. Karena dengan terjerumusnya ke dalam zina, bukan hanya harga dirinya yang rusak, orang terdekat di sekitarnya sepert orang tua, istri/suami, dan anak akan ikut tercemar. “Dan, orang-orang yang memelihara kemaluannya. Kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya, mereka dalam hal ini tada tercela. Barangsiapa mencari yang sebaliknya, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” al-Ma’arij/7029-31 Allah Swt. sangat melaknat orang yang berbuat zina, dan menyamaratakannya dengan orang yang berbuat syirik dan membunuh. Sungguh, tiga perbuatan dosa besar yang amat sangat dibenci oleh Allah Swt. Firman-Nya “Dan, janganlah kalian mendekat zina. Sesungguhnya, zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” al-Isra’/1732. Ketiga, menjaga batasan aurat yang telah dijelaskan dengan rinci dalam hadis-hadis Nabi. Allah Swt. memerintahkan kepada setap mukminah untuk menutup auratnya kepada mereka yang bukan mahram, kecuali yang biasa tampak dengan memberikan penjelasan siapa saja boleh melihat. Di antaranya adalah suami, mertua, saudara laki-laki, anaknya, saudara perempuan, anaknya yang laki-laki, hamba sahaya, dan pelayan tua yang tidak ada hasrat terhadap wanita. Di samping ketiga hal di atas, Allah Swt. menegaskan bahwa walaupun auratnya sudah ditutup namun jika berusaha untuk ditampakkan dengan berbagai cara termasuk dengan menghentakkan kaki supaya gemerincing perhiasannya terdengar, hal itu sama saja dengan membuka aurat. Oleh karena itu, ayat ini ditutup dengan perintah untuk bertaubat karena hanya dengan taubat dari kesalahan yang dilakukan dan berjanji untuk mengubah sikap, maka kita akan beruntung. Baca juga Pengertian/Makna Aurat, Jilbab, dan Busana Muslimah Secara Bahasa, Istilah, Etimologi 😊 Hadis dari Ummu Atiyyah Tentang Kewajiban Menutup Aurat / Berbusana Muslim/Muslimah Artinya Dari Umu Atiyah, ia berkata, “Rasulullah saw. memerintahkan kami untuk keluar pada Hari Fitri dan Adha, baik gadis yang menginjak akil balig, wanita-wanita yang sedang haid, maupun wanita-wanita pingitan. Wanita yang sedang haid tetap meninggalkan salat, namun mereka dapat menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum Muslim. Aku bertanya, Wahai Rasulullah saw., salah seorang di antara kami ada yang tidak memiliki jilbab?’ Rasulullah saw. menjawab, Hendaklah saudarinya meminjamkan jilbabnya kepadanya.’” Muslim. Kandungan Hadis Kandungan hadis di atas adalah perintah Allah Swt. kepada para wanita untuk menghadiri prosesi salat idul Fitri dan idul Adha, walaupun dia sedang haid, sedang dipingit, atau tidak memiliki jilbab. Bagi yang sedang haid, maka cukup mendengarkan khutbah tanpa perlu melakukan salat berjama’ah sepert yang lain. Wanita yang tidak mempunyai jilbab pun dapat meminjamnya dari wanita lain. Hal ini menunjukkan pentingnya dakwah/khutbah kedua salat idain. Kandungan hadis yang kedua, yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar berisi tentang kemurkaan Allah Swt. terhadap orang yang menjulurkan pakaiannya dengan maksud menyombongkan diri.

hadits ummu athiyah tentang menutup aurat